PEMBUATAN TEMPE KEDELAI
OLEH:
ISNAINI [1902060053]
SHINTIYA [1902060100]
ILHAM [1902060097]
M. YASRIL [1902060098]
ZULKIPLI [1902060054]
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNUIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Praktikum pembuatan tempe kedelai dapat disusun sedemikian rupa dan selesai tepat pada waktunya.Laporan ini berisi hasil praktikum yang sudah dilengkapi dengan berbagai referensi, baik dari buku dan jurnal-jurnal ilmiah.
Didalam laporan ini, ada empat acara praktikum yang terhimpun menjadi satu laporan yaitu: Acara-1 Manajemen Kebersihan Tempat produksi; Acara-2 Manajemen Persiapan alat dan bahan produksi tempe; Acara-3 Manajemen pembuatan dan peragian/peracikan tempe dan Acara-4 Manajemen peroses finising.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada:1.Ibu atyk dan bapak muntaha yang telah banyak membimbing kami dalam praktikum sekaligus mengizinkan kami melaksanakan kunjungan sekaligus praktikum di lokasi produksi tempe beliau.2.Semua dosen pengampu Mata Kuliah Ilmu alamiah dasar 3.Semua pihak yang telah banyak membantu kami mulai dari pelaksanaan praktikum sampai proses penyusunan laporan yang mungkin terlalu banyak untuk kami mencantumkan namanya satu-persatu.
Kami menyadari bahwa Laporan Praktikum Pembuatantempe kedelai ini masih sangat jauh dari kelengkapan dan kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi kelengkapan dan kesempurnaan dari penulisan laporan ini.
Jembatan Gantung, 27 Desember 2019
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Kegunaan Praktikum....................................................................... 1
1.3. Manfaat Praktikum......................................................................... 1
BAB II MATERI DAN METODE PRAKTIKUM......................................................... 2
2.1. Waktu Praktikum............................................................................. 2
2. 2. Materi Praktikum............................................................................ 2
2.3. Metode Praktikum........................................................................... 2
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................ 4
3.1. Hasil Praktikum................................................................................ 4
3.2 Pembahasan Praktikum.................................................................... 11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................ 15
4.1. Kesimpulan....................................................................................... 15
4.2. Saran................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 16
BAB I
PENDAHULUAN
.Latar Belakang
Tempe merupakan makanan khas Indonesia hasil dari fermentasi kacang kedelai dengan ragi tempe.Makanan lokal ini, kini telah mendunia sebab telah terbukti secara ilmiah mengandung kegunaan obat, seperti antibiotika penyembuh infeksi serta antioksidan pencegah berbagai jenis penyakit degeneratif seperti kanker dan diabetes. Tempe tergolong makanan bergizi tinggi namun harganya murah dan pembuatannya mudah.
1.2.Tujuan Praktikum
Tujuan dilaksanakannya praktikum Peroses Pembuatan Tempe Kedelai adalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang bagaimana prinsip dan teknis Peroduksi tempe kedelai serta dapat mengaplikasikan ilmu ilmu yang terkait dengan manajemen Pembuatan Tempe Kedelai dilapangan.
1.3Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat dirasakan oleh mahasiswa setelah dilakukannya praktikum ini adalah memberikan gambaran yang nyata terkait dengan kondisi Pabrik serta bagaimana menjaga kebersihan pabrik dan kehigenisan untuk mendapatkan produksi yang optimal.Selanjutnya diharapkan ilmu yang diperoleh dari praktikum ini nantinya dapatditerapkan oleh mahasiswa di masyarakat setelah serjana.
BAB II
MATERI DAN METODE PRAKTIKUM
2.1. Waktu dan Tempat
Minggu, 27 Desember 2019 ,09:00, berlokasi di tempat produksi rumahan ibu aty didusun mendagi desa beleka kec. Gerung kab. Lobar.
2.2 Materi Praktikum
Adapun peralatan dan objek untuk praktikum Pembuatan tempe kedelai, antara lain:
Baskom
Saringan
Dandang besar
Kipas angin
Sotel kayu besar
Tampah
tungku kayu
Kacang kedelai
Ragi tempe
Daun pisang / kantong pelastik
Kamera [untuk pengambialan dokumen pratikum]
Kayu bakar
Air
2.3 Metode praktikum
Berikut metode pelaksanaan praktikum pembuatan tempe kedelai, antara lain:
Cuci bersih semua peralatan terlebih dahulu. Keringkan.
Cuci bersih kacang kedelai.
Giling biji kedelai sehingga terbelah menjadi dua
Rendamlah kacang kedelai kurang lebih selama 13-18 jam.
Jika sudah lunak, kelupas kulitnya.
Bilas menggunakan air.
Rebus kembali biji kedelai yang sudah dibilas air tadi.
Tiriskan pada tampah. Kipasi menggunakan kipas angin hingga tidak terlalu panas.
Masukkan ragi tempe ke biji kedelai secara merata, aduk rata.
Masukkan biji kedelai yang sudah diberi ragi pada daun pisang atau kantong plastik. Untuk tebal tipisnya sesuai dengan selera anda.
Untuk mendapatkan tempe yang baik, waktu yang dibutuhkan untuk proses fermentasi adalah 2 hari dengan suhu kamar. Usahakan kacang kedelai anda sudah tertutupi jamurnya.
BAB lll
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Praktikum
3.2. Pembahasan Praktikum
Pada praktikum , Proses Pembuatan Tempe ini.
Pada prinsipnya, pembuatan tempe sama dengan penanaman mikroba berupa jamur Rhizopus sp pada media kacang kedelai. Jamur Rhizopus sp lebih dikenal dengan nama ragi tempe. Rendezvous antara kacang kedelai dengan ragi tersebut menimbulkan terjadinya proses fermentasi.Proses tersebut membuat tekstur kacang kedelai melunak dan mengurai protein nan dikandungnya. Terurainya protein kedelai menjadi lebih sederhana, lebih mudah dicerna sehingga khasiatnya bisa diserap lebih baik.
Secara umum, bahan-bahan diperlukan buat pembuatan tempe ialah kacang kedelai sebagai bahan dasar, ragi tempe sebagai eksekutor, dan daun pisang/plastik sebagai pembungkus. Pemilihan kacang kedelai berukalitas unggul serta sanitasi prima menjadi penunjuang primer terciptanya tempe berkualitas dan tahan lebih lama.Pembuatan tempe berkualitas bagus diawali dengan pemilihan bahan standar bagus pula.
Kacang kedelai dijadikan bahan standar sebaiknya disortir terlebih dulu buat memastikan kedelai nan bagus saja yang, diproses dan terhindar dari bahan-bahan lain bisa mengganggu proses fermentasi. Tidak sempurnanya proses fermentasi menyebabkan tak paripurna pula tempe tercipta. Kacang kedelai telah disortir kemudian dicuci sampai bersih.Kedelai telah higienis kemudian direndam semalaman atau sekitar 12 jam dalam air higienis dengan suhu normal. Perendaman ini dilakukan sebagai hidrasi, supaya kacang kedelai menyerap air sebanyak mungkin. Kacang kedelai nan terhidrasi cukup akan melunak dan mengembang.Manfaat lain dilakukan proses perendaman ialah terjadinya fermentasi asam laktat secara alami. Keasaman ini diperlukan buat melancarkan pertumbuhan fungi saat proses fermentasi menjadi tempe.
Terjadinya fermentasi asam laktat ditandai dengan munculnya buih dan bau asam pada air rendaman dampak tumbuhnya bakteri lactobacillus . Pengasaman dan fermentasi asam laktat ini juga bisa meningkatkan nilai gizi dan menghilangkan bakteri-bakteri beracun.
Setelah direndam, cuci higienis kacang kedelai supaya tak terlalu asam dan buat menghilangkan kotoran mungkin dibentuk oleh bakteri asam laktat. Adanya bakteri dan kotoran yangmenempel pada kacang kedelai bisa menghambat pertumbuhan fungi saat proses fermentasi.Setelah direndam dan dicuci bersih, langkah selanjutnya ialah melepaskan kulitnya. Dikelupasnya kulit kacang kedelai ini berguna agar miselium fungi bisa menembus kacang kedelai pada saat proses fermentasi.Pastikan seluruh kulit terkelupas paripurna agar didapat tempe yang putih bersih. Pengelupasan kulit kacang kedelai ini dapat dilakukan satu per satu menggunakan tangan atau dengan alat pengupas kulit biji. Pada pabrik-pabrik pembuatan tempetradisional, pengelupasan kulit kedelai biasanya dilakukan dengan cara diinjak-injak.Namun, tentu saja hal ini tak rekomendasikan sebab alasan kebersihan dan kesehatan. Bilas kembali kedelai nan sudah dikuliti buat memastikan kedelai sudah benar-banar bersih.Selanjutnya, kedelai direbus hingga empuk.Proses perebusan ini selain buat mengempukkan juga buat menghilangkan bakteri yang dapat muncul pada saat perendaman. Setelah empuk, tiriskan dan dinginkan kedelai tersebut. Proses pendinginan boleh dengan cara digelar dan dibiarkan terangin-angin, boleh juga menggunakan donasi kipas angin agar lebih cepat.
Beberapa produsen tempe ada yang terbiasa menggiling dulu kacang kedelainya sehingga pecah menjadi dua. Penggilingan ada yang memakai mesin penggiling dan ada juga yang memakai alat penggilingan tradisional dari batu.Tetapi penggilingan ini sifatnya suka-suka atau sinkron selera masing-masing, bukan langkah yang menentukan kualitas tempe.Setelah agak dingin atau hangat suam-suam kuku, kedalai ditaburi ragi tempe. Taburkan ragi secara perlahan dan merata dengan perbandingan ukuran 3 gram ragi buat 4 kilogram kedelai.
Aduk perlahan campuran tersebut hingga benar-benar merata. Adonan kedelaipun siap dicetak atau dibungkus.Bungkus tempe dapat dari daun pisang, atau plastik pembungkus biasa. Jenis bahan pembungkus ini sedikit memengaruhi rasa pada tempe.Kebanyakan orang lebih memilih tempe yang dibungkus daun sebab rasanya lebih enak. Namun itu tak berarti tempe yang dibungkus plastik rasanya tak enak, melainkan ini hanya masalah selera masing-masing orang.Untuk memudahkan pembungkusan, gunakan cetakan seperti loyang atau cetakan spesifik tempe memanjang nan terbuat dari kayu. Lapisi cetakan tersebut dengan daun, masukkan kedelainya dan bungkus dengan rapi. Bila menggunakan plastik, berilah lubang-lubang kecil pada plastik. Pelubangan dapat menggunakan lidi atau garpu. Dalam baku pembuatan tempe, tak ada anggaran standar mengenai ukuran tempe yang ideal. Semuanya disesuaikan dengan selera masing-masing, ingin lebar, tipis, tebal, panjang, atau berbagai bentuk lainnya.
Setelah terbungkus dengan baik, simpan bahan tempe tersebut pada rak atau loka penyimpanan lainnya. Atur tata letak tempe sedemikian rupa supaya setiap bungkusnya mendapat loka yang cukup dan tak tertumpuk atau tertindih.Setelah itu, diamkan pada suhu ruangan sampai kacang kedelai tersebut berubah wujud menjadi tempe sempurna. Pada saat pendiaman inilah proses fermentasi terjadi. Proses fermentasi ini akan berlangsung selama satu sampai dua hari.Suhu ruang yang hangat dapat membuat fermentasi tempe berjalan lebih cepat. Tetapi tak berarti suhu panas dapat membuat fermentasi jauh lebih cepat sebab justru akan merusaknnya.
Proses fermentasi dikatakan sudah sukses jika seluruh permukaan kedelai tertutupi jamur. Singkatnya, pembuatan tempe selesai jika kacang kedelai sudah berubah wujud menjadi tempe berwarna putih bersih.
Dalam peroses pembuatan tempe kedelai ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
Kebersihan tempat produksi
Kebersihan tempat produksi adalah salah satu kunci pokok kehigenisan suatu produk, tempat yang akan digunakansebagai tempat produksi tempe kedelai pertama – tama mesti bersih dan higenis.
Kebersihan alat – alat produksi
Peralatan yang akan digunakan untuk produksi mesti bersih , semua peralatan sebelum digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu.
Proses Fermentasi dalam Pembuatan Tempe
Tempe adalah kacang kedelai yang difermentasi. Saat kacang kedelai dicampur ragi tempe atau Rhizopus sp , maka langsung dimulailah proses fermentasi ini. Ragi tempe akan mulai tumbuh membentuk benang-benang halus berwarna putih yang dikenal dengan nama benang hifa.Benang-benang hifa ini inheren pada kacang kedelai dan terus tumbuh di antara kacang-kacang kedelai tersebut sehingga melekatkannya satu sama lain. Dan pada kadar eksklusif dalam jangka waktu sekitar 24 jam, maka terbentuklah satu kesatuan kedelai dengan wujud yang selanjutnya disebut sebagai tempe.Pada masa pertumbuhannya, ragi tempe juga menghasilkan enzim lain yang menyebabkan protein dalam kacang kedelai menjadi terurai. Protein nan terurai tersebut jadi lebih mudah diserap dan dicerna secara optimal oleh sistem pencernaan.
Pada saat ragi tempe ini tumbuh, selain adanya Rhizopus sp , diperkirakan ada sejumlah mikroorganisme lainnya yang mungkin tercampur dan turut tumbuh. Tetapi pertumbuhannya tak seaktif Rhizopus sp sehingga tak tampak signifikan pengaruhnya bagi proses fermentasi tempe.Pertumbuhan mikroorganisme lainnya tersebut baru akan terlihat ketika Rhizopus sptelah tumbuh optimum dan mengalami penurunan aktivitas yang ditandai dengan munculnya spora-spora baru berwarna putih kehitaman.
Hal tersebut bisa terjadi pada tempe yang disimpan lebih lama dari waktu yang diperlukannya agar dapat tetap bagus buat dikonsumsi. Tempe yang disimpan pada suhu kamar lama-lama akan mengeluarkan bau amoniak. Bau tersebut merupakan tanda tempe mulai mengalami pembusukan. Bau amoniak ini tak akan hilang dengan penggorengan, pengukusan, perebusan, pembakaran, atau proses pemasakan lainnya. Selain rasanya yang tak enak, tempe yang sudah berbau ini pun tak layak lagi dikonsumsi.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Kebersihan tempat produksi dan peralatan pembuatan tempe kedelai sangat perlu diperhatikan, karena dapat memberikan pengaruh tidak langsung terhadap produksi tempe kedelai tersebut
Kehigenisan tempat dan kualitas tempe kedelai dapat mempengaruhi kualitas tempe baik dalam hasil yang didapat ataupun setelah dipasarkan.
Penakaran ragi dan suhu ruangan sangat berpngaruh dalam peroses fermentasi dan hasil finising.
4.2 Saran
1.Bagi mahasiswa
Untuk praktikum pembuatan tempe kedelai selanjutnya diharapkan kepada mahasiswa untuk lebih disiplin dan serius dalam mengikuti praktikum,sehingga dapat memperoleh wawasan terkait dengan teknik pembuatan tempe kedelai.
2.Bagi produsen tempe kedelai Produsen tempe kedelai haruslah menjaga kebersihan pabrik dan peralatan, karena hal ini berkaitan dengan kualitas dan kehigenisan produk tempe kedelainya.
DAFTAR PUSTAKA
Jembatan Gantung, 2019 Isnaini
https://isnainayh220218_laporan_pratikum_pembuatan_tempe_kedelai.blogspot.com
يسرالأثنين
Tidak ada komentar:
Posting Komentar