Sabtu, 28 Desember 2019

LAPORAN PRATIKUM
PEMBUATAN TEMPE KEDELAI



OLEH:
ISNAINI [1902060053]
SHINTIYA [1902060100]
ILHAM [1902060097]
M. YASRIL [1902060098]
ZULKIPLI [1902060054]




PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNUIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
2019
  KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Praktikum pembuatan tempe kedelai dapat disusun sedemikian rupa dan selesai tepat pada waktunya.Laporan ini berisi hasil praktikum yang sudah dilengkapi dengan berbagai referensi, baik dari buku dan jurnal-jurnal ilmiah.
Didalam laporan ini, ada empat acara praktikum yang terhimpun menjadi satu laporan yaitu: Acara-1 Manajemen Kebersihan Tempat produksi; Acara-2 Manajemen Persiapan alat dan bahan produksi tempe; Acara-3 Manajemen pembuatan dan peragian/peracikan  tempe dan Acara-4 Manajemen peroses finising.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada:1.Ibu atyk dan bapak muntaha yang telah banyak membimbing kami dalam praktikum sekaligus mengizinkan kami melaksanakan kunjungan sekaligus praktikum di lokasi produksi tempe beliau.2.Semua dosen pengampu Mata Kuliah Ilmu alamiah dasar 3.Semua pihak yang telah banyak membantu kami mulai dari pelaksanaan praktikum sampai proses penyusunan laporan yang mungkin terlalu banyak untuk kami mencantumkan namanya satu-persatu.
 Kami menyadari bahwa Laporan Praktikum  Pembuatantempe kedelai ini masih sangat jauh dari kelengkapan dan kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi kelengkapan dan kesempurnaan dari penulisan laporan ini.




                                                                                                       Jembatan Gantung, 27 Desember 2019






DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Kegunaan Praktikum....................................................................... 1
1.3. Manfaat Praktikum......................................................................... 1
BAB II MATERI DAN METODE PRAKTIKUM......................................................... 2
2.1. Waktu Praktikum............................................................................. 2
2. 2. Materi Praktikum............................................................................ 2
2.3. Metode Praktikum........................................................................... 2
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................ 4
3.1. Hasil Praktikum................................................................................ 4
3.2 Pembahasan Praktikum.................................................................... 11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................ 15
4.1. Kesimpulan....................................................................................... 15
4.2. Saran................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 16






BAB I
PENDAHULUAN

.Latar Belakang
Tempe merupakan makanan khas Indonesia hasil dari fermentasi kacang kedelai dengan ragi tempe.Makanan lokal ini, kini telah mendunia sebab telah terbukti secara ilmiah mengandung kegunaan obat, seperti antibiotika penyembuh infeksi serta antioksidan pencegah berbagai jenis penyakit degeneratif seperti kanker dan diabetes. Tempe tergolong makanan bergizi tinggi namun harganya murah dan pembuatannya mudah.


1.2.Tujuan Praktikum

Tujuan dilaksanakannya praktikum Peroses Pembuatan Tempe Kedelai adalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang bagaimana prinsip  dan teknis Peroduksi tempe kedelai  serta dapat mengaplikasikan ilmu ilmu yang terkait dengan manajemen Pembuatan Tempe Kedelai dilapangan.

1.3Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat dirasakan oleh mahasiswa setelah dilakukannya praktikum ini adalah memberikan gambaran yang nyata terkait dengan kondisi Pabrik serta bagaimana menjaga kebersihan pabrik  dan kehigenisan untuk mendapatkan produksi yang optimal.Selanjutnya diharapkan ilmu yang diperoleh dari praktikum ini nantinya dapatditerapkan oleh mahasiswa di masyarakat setelah serjana.








BAB II
MATERI DAN METODE PRAKTIKUM

2.1. Waktu dan Tempat
Minggu, 27 Desember 2019 ,09:00, berlokasi di tempat produksi rumahan ibu aty didusun mendagi desa beleka kec. Gerung kab. Lobar.

2.2 Materi Praktikum
Adapun peralatan dan objek untuk praktikum Pembuatan tempe kedelai, antara lain:
Baskom
Saringan
Dandang besar
Kipas angin
Sotel kayu besar
Tampah
 tungku kayu
Kacang kedelai
Ragi tempe
Daun pisang / kantong pelastik
Kamera [untuk pengambialan dokumen pratikum]
Kayu bakar
Air


2.3 Metode praktikum




Berikut metode pelaksanaan praktikum pembuatan tempe kedelai, antara lain:
Cuci bersih semua peralatan terlebih dahulu. Keringkan.
Cuci bersih kacang kedelai.
Giling biji kedelai sehingga terbelah menjadi dua
Rendamlah kacang kedelai kurang lebih selama 13-18 jam.
Jika sudah lunak, kelupas kulitnya.
Bilas menggunakan air.
Rebus kembali biji kedelai yang sudah dibilas air tadi.
Tiriskan pada tampah. Kipasi menggunakan kipas angin hingga tidak terlalu panas.
Masukkan ragi tempe ke biji kedelai secara merata, aduk rata.
Masukkan biji kedelai yang sudah diberi ragi pada daun pisang atau kantong plastik. Untuk tebal tipisnya sesuai dengan selera anda.
Untuk mendapatkan tempe yang baik, waktu yang dibutuhkan untuk proses fermentasi adalah 2 hari dengan suhu kamar. Usahakan kacang kedelai anda sudah tertutupi jamurnya.





BAB lll
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Praktikum




















3.2. Pembahasan Praktikum
Pada praktikum , Proses Pembuatan Tempe ini.
Pada prinsipnya, pembuatan tempe sama dengan penanaman mikroba berupa jamur Rhizopus sp pada media kacang kedelai. Jamur Rhizopus sp lebih dikenal dengan nama ragi tempe. Rendezvous antara kacang kedelai dengan ragi tersebut menimbulkan terjadinya proses fermentasi.Proses tersebut membuat tekstur kacang kedelai melunak dan mengurai protein nan dikandungnya. Terurainya protein kedelai menjadi lebih sederhana, lebih mudah dicerna sehingga khasiatnya bisa diserap lebih baik.
Secara umum, bahan-bahan  diperlukan buat pembuatan tempe ialah kacang kedelai sebagai bahan dasar, ragi tempe sebagai eksekutor, dan daun pisang/plastik sebagai pembungkus. Pemilihan kacang kedelai berukalitas unggul serta sanitasi  prima menjadi penunjuang primer terciptanya tempe berkualitas dan tahan lebih lama.Pembuatan tempe  berkualitas bagus diawali dengan pemilihan bahan standar  bagus pula.
 Kacang kedelai dijadikan bahan standar sebaiknya disortir terlebih dulu buat memastikan kedelai nan bagus saja yang, diproses dan terhindar dari bahan-bahan lain  bisa mengganggu proses fermentasi. Tidak sempurnanya proses fermentasi menyebabkan tak paripurna pula tempe  tercipta. Kacang kedelai  telah disortir kemudian dicuci sampai bersih.Kedelai telah higienis kemudian direndam semalaman atau sekitar 12 jam dalam air higienis dengan suhu normal. Perendaman ini dilakukan sebagai hidrasi, supaya kacang kedelai menyerap air sebanyak mungkin. Kacang kedelai nan terhidrasi cukup akan melunak dan mengembang.Manfaat lain dilakukan proses perendaman ialah terjadinya fermentasi asam laktat secara alami. Keasaman ini diperlukan buat melancarkan pertumbuhan fungi saat proses fermentasi menjadi tempe.
Terjadinya fermentasi asam laktat ditandai dengan munculnya buih dan bau asam pada air rendaman dampak tumbuhnya bakteri lactobacillus . Pengasaman dan fermentasi asam laktat ini juga bisa meningkatkan nilai gizi dan menghilangkan bakteri-bakteri beracun.
Setelah direndam, cuci higienis kacang kedelai supaya tak terlalu asam dan buat menghilangkan kotoran  mungkin dibentuk oleh bakteri asam laktat. Adanya bakteri dan kotoran yangmenempel pada kacang kedelai bisa menghambat pertumbuhan fungi saat proses fermentasi.Setelah direndam dan dicuci bersih, langkah selanjutnya ialah melepaskan kulitnya. Dikelupasnya kulit kacang kedelai ini berguna agar miselium fungi bisa menembus kacang kedelai pada saat proses fermentasi.Pastikan seluruh kulit terkelupas paripurna agar didapat tempe yang putih bersih. Pengelupasan kulit kacang kedelai ini dapat dilakukan satu per satu menggunakan tangan atau dengan alat pengupas kulit biji. Pada pabrik-pabrik pembuatan tempetradisional, pengelupasan kulit kedelai biasanya dilakukan dengan cara diinjak-injak.Namun, tentu saja hal ini tak rekomendasikan sebab alasan kebersihan dan kesehatan. Bilas kembali kedelai nan sudah dikuliti buat memastikan kedelai sudah benar-banar bersih.Selanjutnya, kedelai direbus hingga empuk.Proses perebusan ini selain buat mengempukkan juga buat menghilangkan bakteri yang  dapat muncul pada saat perendaman. Setelah empuk, tiriskan dan dinginkan kedelai tersebut. Proses pendinginan boleh dengan cara digelar dan dibiarkan terangin-angin, boleh juga menggunakan donasi kipas angin agar lebih cepat.
Beberapa produsen tempe ada yang terbiasa menggiling dulu kacang kedelainya sehingga pecah menjadi dua. Penggilingan ada yang memakai mesin penggiling dan ada juga yang memakai alat penggilingan tradisional dari batu.Tetapi penggilingan ini sifatnya suka-suka atau sinkron selera masing-masing, bukan langkah yang menentukan kualitas tempe.Setelah agak dingin atau hangat suam-suam kuku, kedalai ditaburi ragi tempe. Taburkan ragi secara perlahan dan merata dengan perbandingan ukuran 3 gram ragi buat 4 kilogram kedelai.
Aduk perlahan campuran tersebut hingga benar-benar merata. Adonan kedelaipun siap dicetak atau dibungkus.Bungkus tempe dapat dari daun pisang,  atau plastik pembungkus biasa. Jenis bahan pembungkus ini sedikit memengaruhi rasa pada tempe.Kebanyakan orang lebih memilih tempe yang dibungkus daun sebab rasanya lebih enak. Namun itu tak berarti tempe yang  dibungkus plastik rasanya tak enak, melainkan ini hanya masalah selera masing-masing orang.Untuk memudahkan pembungkusan, gunakan cetakan seperti loyang atau cetakan spesifik tempe memanjang nan terbuat dari kayu. Lapisi cetakan tersebut dengan daun, masukkan kedelainya dan bungkus dengan rapi. Bila menggunakan plastik, berilah lubang-lubang kecil pada plastik. Pelubangan dapat menggunakan lidi atau garpu. Dalam baku pembuatan tempe, tak ada anggaran standar mengenai ukuran tempe yang ideal. Semuanya disesuaikan dengan selera masing-masing, ingin lebar, tipis, tebal, panjang, atau berbagai bentuk lainnya.
Setelah terbungkus dengan baik, simpan bahan tempe tersebut pada rak atau loka penyimpanan lainnya. Atur tata letak tempe sedemikian rupa supaya setiap bungkusnya mendapat loka yang cukup dan tak tertumpuk atau tertindih.Setelah itu, diamkan pada suhu ruangan sampai kacang kedelai tersebut berubah wujud menjadi tempe sempurna. Pada saat pendiaman inilah proses fermentasi terjadi. Proses fermentasi ini akan berlangsung selama satu sampai dua hari.Suhu ruang yang hangat dapat membuat fermentasi tempe berjalan lebih cepat. Tetapi tak berarti suhu panas dapat membuat fermentasi jauh lebih cepat sebab justru akan merusaknnya.
Proses fermentasi dikatakan sudah sukses jika seluruh permukaan kedelai tertutupi jamur. Singkatnya, pembuatan tempe selesai jika kacang kedelai sudah berubah wujud menjadi tempe berwarna putih bersih.

Dalam peroses pembuatan tempe kedelai  ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
Kebersihan tempat produksi
Kebersihan tempat produksi adalah salah satu kunci pokok kehigenisan suatu produk, tempat yang akan digunakansebagai tempat produksi tempe kedelai pertama – tama mesti bersih dan higenis.
Kebersihan alat – alat produksi
Peralatan yang akan digunakan untuk produksi mesti bersih , semua peralatan sebelum digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu.
Proses Fermentasi dalam Pembuatan Tempe
Tempe adalah kacang kedelai yang difermentasi. Saat kacang kedelai dicampur ragi tempe atau Rhizopus sp , maka langsung dimulailah proses fermentasi ini. Ragi tempe akan mulai tumbuh membentuk benang-benang halus berwarna putih yang dikenal dengan nama benang hifa.Benang-benang hifa ini inheren pada kacang kedelai dan terus tumbuh di antara kacang-kacang kedelai tersebut sehingga melekatkannya satu sama lain. Dan pada kadar eksklusif dalam jangka waktu sekitar 24 jam, maka terbentuklah satu kesatuan kedelai dengan wujud yang selanjutnya disebut sebagai tempe.Pada masa pertumbuhannya, ragi tempe juga menghasilkan enzim lain yang menyebabkan protein dalam kacang kedelai menjadi terurai. Protein nan terurai tersebut jadi lebih mudah diserap dan dicerna secara optimal oleh sistem pencernaan.
Pada saat ragi tempe ini tumbuh, selain adanya Rhizopus sp , diperkirakan ada sejumlah mikroorganisme lainnya yang  mungkin tercampur dan turut tumbuh. Tetapi pertumbuhannya tak seaktif Rhizopus sp sehingga tak tampak signifikan pengaruhnya bagi proses fermentasi tempe.Pertumbuhan mikroorganisme lainnya tersebut baru akan terlihat ketika Rhizopus sptelah tumbuh optimum dan mengalami penurunan aktivitas yang  ditandai dengan munculnya spora-spora baru berwarna putih kehitaman.
Hal tersebut bisa terjadi pada tempe yang disimpan lebih lama dari waktu yang diperlukannya agar dapat tetap bagus buat dikonsumsi. Tempe yang  disimpan pada suhu kamar lama-lama akan mengeluarkan bau amoniak. Bau tersebut merupakan tanda tempe mulai mengalami pembusukan. Bau amoniak ini tak akan hilang dengan penggorengan, pengukusan, perebusan, pembakaran, atau proses pemasakan lainnya. Selain rasanya yang  tak enak, tempe yang sudah berbau ini pun tak layak lagi dikonsumsi.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Kebersihan tempat produksi dan peralatan pembuatan tempe kedelai   sangat perlu diperhatikan, karena dapat memberikan pengaruh tidak langsung terhadap produksi tempe kedelai tersebut
Kehigenisan tempat dan kualitas tempe kedelai dapat mempengaruhi kualitas tempe  baik dalam hasil yang didapat ataupun setelah dipasarkan.
Penakaran ragi dan suhu ruangan sangat berpngaruh dalam peroses fermentasi dan hasil finising.


4.2 Saran
1.Bagi mahasiswa
Untuk praktikum pembuatan tempe kedelai selanjutnya diharapkan kepada mahasiswa untuk lebih disiplin dan serius dalam mengikuti praktikum,sehingga dapat memperoleh wawasan terkait dengan teknik pembuatan tempe kedelai.
2.Bagi produsen tempe kedelai Produsen tempe kedelai haruslah menjaga kebersihan pabrik  dan peralatan, karena hal ini berkaitan dengan kualitas dan kehigenisan produk tempe kedelainya.












DAFTAR PUSTAKA

Jembatan Gantung, 2019 Isnaini
https://isnainayh220218_laporan_pratikum_pembuatan_tempe_kedelai.blogspot.com



يسرالأثنين


Usaha Memproduksi Tempe
Minggu 29 desember 2019 ,Mendagi desa beleka kecamatan gerung. terdapat sebuah usaha industri rumah yang kita kenal sebagai home industry  .  Industri tersebut memproduksi tempe dan dimiliki oleh pengusaha yang bernama Ibu atyk dan bapak  muntaha. Usaha yang telah dijalaninya selama ini telah menarik perhatian kami untuk menggali informasi dari pengusaha tersebut.
Bapak muntaha memilih usaha tempe ini karena berkat keterampilannya dalam membuat tempe. Beliau diajarkan oleh saudaranya di kampung. Maka dari itu, beliau memutuskan untuk membuka usaha tempe ini di tempat tinggalnya di daerah mendagi . Berikut adalah isi hasil wawancara kami terhadap pengusaha tersebut.
Bahan- bahan dibutuhkan untuk membuat tempe pada usaha yang dijalankan oleh pengusaha tersebut  tidak terlalu banyak. Seperti kacang kedelai, air, dan ragi. Sementara alat- alat yang harus dibutuhkan cukup banyak yaitu kayu sebagai bahan bakar ,dandang besar  untuk tempat merebus, daun pisang dan plastic. Ada juga sotel,  tampah untuk tempat tempe saat didiamkan, alat penyaring, alat penggiling, dan baskom yang berukuran besar untuk mewadahi kacang kedelai. Ragi termasuk bahan-bahan yang diperlukan dan sangat penting sekali karena berguna untuk mengembangkan jamur.
Menurutnya, cara pembuatan tempe cukup sederhana tetapi membutuhkan waktu cukup panjang, yaitu sekitar 4 hari. Waktu proses ini berlangsung dari sebelum sampai sesudah menjadi tempe yang siap untuk dipasarkan. Proses pembuatan tempe diawali dengan merebus kacang kedelai kurang lebih selama 2 jam. Setelah itu, direndam selama 12 jam pada malam hari. Esok paginya, kacang kedelai tersebut digiling, lalu dicuci sampai bersih. Kemudian diberi ragi, ditiriskan , dan dilanjutkan dengan dibuat atau dicetak menjadi tempe. Setelah itu didiamkan selama 2 hari 2 malam dan keesokan paginya siap dijual.
Pengusaha tersebut mendapatkan kacang kedelai yang berasal dari impor, padahal sebelumnya ia mendapatkannya dari koperasi untuk usaha kecil. Cara penjualan bapak pengusaha ini tergantung dari ukuran tempe yang ia tentukan. Misalnya untuk tempe yang berukuran panjang 20 cm dan lebar 6 cm seharga Rp. 3000,00 .  Untuk tempe yang berukuran panjang 40 cm dan lebar 6 cm seharga Rp. 5000,00.
Dalam sehari, kacang kedelai yang dibutuhkan usaha beliau cukup banyak yaitu sekitar 70 kilogram untuk pembuatan tempe dan modal yang dikeluarkan dalam sehari membutuhkan untuk membeli bahan-bahan sepert kacang kedelai, ragi, plastic dan daun pisang. Untuk yang didapatkan dalam sehari bermacam-macam, tergantung dari sepi atau tidaknya pemasaran. Jika sedang ramai, bapak ini mendapatkan untung sekitar Rp. 350.000 sampai dengan Rp. 450.000. Sementara jika sedang sepi, hanya mendapatkan untung sekitar Rp. 200.000, bahkan terkadang tidak mendapatkan keuntungan sama sekali.
Bapak pengusaha tempe ini memasarkan hasil produksinya ke pedagang sayur keliling, dan di rumahnya. Pekerja yang bekerja disana tidak tetap, terkadang berganti-ganti dan sebagian besar pekerjanya merupakan orang yang merupakan tetangganya sendiri.
Demikianlah hasil wawancara kami terhadap pengusaha tempe tersebut, dari wawancara ini kami mendapatkan informasi banyak mengenai usaha tempe, dari cara pembuatan tempe, modal untuk bahan-bahannya, keuntungan dari penjualan tempe dan sebagainya.
                         Minggu, 29 desember 2019
Di mendagi,dusun beleka kec. gerung

Sabtu, 07 Desember 2019





Simpan rahasiamu berdua saja:
1. Dirimu
2. Allah swt

Jagalah di dunia ini dua keridhoan:
1. Ibumu
2. Bapamu

Mohonlah bantuan ketika susah dengan dua hal:
1. Sabar
2. Solat

Jangan risau dua hal ini:
1. Rezeki
2. Ajal
Kerana keduanya berada di bawah kekuasaan Allah swt.

Dua hal yg tak perlu diingati selamanya:
1. Kebaikanmu terhadap orang lain.
2. Kesalahan orang lain terhadapmu.

Dua hal yang jangan dilupakan selamanya:
1. Allah swt
2. Alam Akhirat

Selalu dekat dengan 6 orang ini:
1. Ibumu.
2. Ayahmu.
3. Gurumu
4. Saudara lelakimu.
5. Saudara perempuanmu.
6. Sahabat dan tetanggamu

Empat orang ini janganlah kamu kasar kepada mereka:
1. Yatim
2. Miskin
3. Fakir
4. Orang Sakit

Empat hal yang memperindah dirimu
1. Sabar
2. Tabah
3. Tinggi ilmu
4. Dermawan

Empat orang yang hendaknya kamu dekati:
1. Orang yg Ikhlas
2. Orang yg setia
3. Orang yg dermawan
4. Orang yg jujur

Empat orang yg hendaknya jangan kamu jadikan teman:
1. Tukang bohong
2. Tukang curi/rasuah
3. Tukang hasut
4. Tukang adu domba

7 orang ini jangan sampai kamu tahan kedermawananmu terhadap mereka:
1. Orang tuamu
2. Mertuamu
3. Isterimu
4. anak2 mu
5. Keluargamu
6. Gurumu
7. Sahabatmu

Empat hal yang hendaknya kamu kurangi:
1. Makan
2. Tidur
3. Malas
4. Bergunjing

5 hal yang jangan kamu putus
1. Sholat.
2. Qur'an.
3. Zikir.
4. Silaturrahimi.
5. Shodaqoh

Semoga kita termasuk orang2 yg terpilih menjadi para ahlu jannah kelak aamiin ...

(Salam ukhuwah dua sisi)



يسرالأثنين



🍃١٢٠ detik🍃




Setiap orang punya kisah cinta yang unik. Ada yang penuh warna-warni bahagia tapi ada juga yang diselimuti duka. Bahkan ada yang memberi pelajaran berharga dalam hidup dan menciptakan perubahan besar. Setiap kisah cinta selalu menjadi bagian yang tak terlupakan dari kehidupan seseorang. Seperti kisah Sahabat Fimela yang disertakan dalam Lomba My Love Life Matters ini.

120 Detik

Teruntukmu yang tak akan pernah bisa kugenggam. Teruntukmu yang senyumnya selalu mampu membuat jantungku seketika terhenti sejenak. Kehadiranmu dalam tulisan ini semata-mata hanya untuk meluapkan sesuatu yang mengganjal padaku, yang tak bisa kujelaskan dengan lisan pada mereka dan terlebih padamu.

Mengawali cerita kita, pertemuan tak terduga waktu itu benar-benar membekas hingga mulut yang dulunya mengatakanmu biasa saja mendadak berulang-ulang memujimu. Hingga mata yang dulunya tak ingin berlama-lama menatapmu tiba-tiba saja hanya terfokus pada satu titik, tentu saja pada senyumanmu dari kejauhan. Ya, ini sangat konyol. Sejak kapan wanita sepertiku memikirkan lagi untuk jatuh cinta.

Setelah berakhir tragis karena perselingkuhan yang dilakukan mantanku 3 tahun silam, hati ini dingin menuju beku ketika lelaki datang untuk mengetuknya. Rasa trauma dan tentu pandangan bahwa semua lelaki itu sama saja, menjadi penyebab utama aku masih sendiri hingga kini. Namun, semuanya buyar, aku mendadak amnesia bahwa aku pernah mengatakan tak lagi ingin mencintai siapapun. Ini semua karena dua menit sore hari kala itu.

Kamu hanya butuh waktu dua menit untuk membuatku jatuh cinta.

Hanya sesingkat dan secepat itulah tatapan matamu mengubah segala prinsip kuat dalam hidupku. Prinsip bahwa aku tak akan pernah percaya lagi pada lelaki selain ayahku, kakak, adik, dan sahabat lelakiku. Bahwa aku tak akan pernah memberikan hatiku pada lelaki secepat aku memberikan hatiku dulu pada mereka yang dengan mudah menyakitiku. Bahwa aku tak akan pernah percaya lagi dengan hubungan yang akan berakhir bahagia. Dan bahwa aku tak akan pernah jatuh cinta lagi. Demi apa pun, semua itu terbantahkan olehmu hanya dalam waktu singkat.

Hari berganti minggu, hingga menjadi bulan. Tak terasa sudah beberapa bulan aku memendam perasaan ini sendirian. Melalui hari-hariku seperti biasanya, memujamu dalam jarak dekat tapi terasa jauh.

Mengagumimu
jatuh cinta
Seperti biasa, aku tetap menjalankan kewajibanku sebagai mahasiswa. Aku yang tengah berjalan menuju kampus mendadak menangkap sosokmu. Melihatmu dari jauh, menatapmu seksama bersama angin yang sejuk dipagi ini. Langkahmu pasti ketika berjalan menyusuri jalan yang dilalui orang banyak tiap harinya.

Caramu berjalan, sikap cuekmu bahkan senyummu benar-benar membuatku tak berkutip sekata pun pagi ini. Mengawasi gerak-gerikmu perlahan, kadang mataku menangkap jelas dirimu dan kadang tidak sama sekali. Beberapa kali aku selalu merasa bahwa takdir ingin kita bertegur sapa. Buktinya pertemuan tak sengaja, tatap mata mendadak yang kadang berselang lama, dan caramu tersenyum ketika menatapku. Dari kesemua itu, pikirku memusat pada takdir yang seakan benar-benar ingin kita saling mengenal tanpa terhalang oleh apapun.

Saat berada di kampus aku merasa bahwa waktu memaksaku untuk menyibukkan diri dan ini sedikit menyita kesempatanku untuk menatapmu diam-diam. Hatiku kesal ketika kelas akan dimulai pada siang menjelang sore hari, itu berarti aku tak dapat mengambil kesempatan untuk ke rumahmu, sekadar beli minuman misalnya. Sepertinya aku tak ingin melewatkan sedetik pun untuk mengetahui apa saja yang kamu lakukan seharian ini.

Hingga sore hadir dengan kekejamannya, sore hari sepertinya selalu enggan mempertemukan kita kala kemunculannya datang. Entah sudah berapa kali aku tak dapat menemukanmu ketika sore hari, padahal itu adalah waktu penutup untuk melihatmu sebelum senja hadir mengiringi malam.

Kuarak badanku, diriku dan hatiku yang tengah dipenuhi kemurungan untuk pulang. Beristirahat dan menunggu waktu menghadirkanmu kembali di kala esok terbit. Seperti itulah kira-kira rutinitasku dalam mengagumimu setiap harinya, itu semua terjadi setiap hari dalam waktu yang lumayan lama, mungkin sudah 3 bulan.

Ketika malam hari, aku kadang memikirkan sesuatu yang jauh untuk dijangkau. Memikirkan mengapa perasaan macam ini tumbuh kepada seseorang yang sama sekali tidak kukenali sebelumnya, yang belum jelas kelakuannya apakah akan lebih baik dari yang sebelumnya atau bahkan lebih buruk. Memikirkan bagaimana caranya membuatmu mengerti dari beberapa sinyal yang kuberi selama ini, bahkan kamu sudah beberapa kali memergokiku salah tingkah. Dan memikirkan bagaimana seandainya suatu saat ternyata kamu tidak memiliki perasaan apapun padaku atau bahkan kamu sudah memiliki kekasih. Ketika sudah terlalu jauh membawa pikiran ini mengembara, pasti seketika akan muncul pesan ayahku waktu itu melalui mimpi sebelum aku bertemu denganmu.

"Pilihlah lelaki yang ketika kamu melihatnya, kamu langsung yakin." Almarhum ayahku berpesan seperti itu padaku dulu, saat aku tengah bimbang menentukan pilihan dari beberapa lelaki yang mencoba mendekatiku. Dari ke semuanya, tak ada satu pun yang berhasil membuatku yakin, walaupun menurutku mereka hampir sempurna untuk dikatakan pantas. Aku mengenal mereka dengan baik dan begitu pun sebaliknya, lalu bagaimana denganmu? Aku tak mengenalmu sama sekali. Tapi mengapa justru aku merasakan pesan ayah kepadamu, hanya kepadamu saja.

anmu
pasangan
Ilustrasi./copyright: unsplash/pablo heimplatz
Saat sedang kusut begini seringkali aku ingin sekali mundur, ingin menyudahi cinta sepihak ini, tetapi hatiku menjerit tak terima. Aku bahkan sering memaki diriku, menghina diriku, mengatakan diriku tak tahu malu, tak pantas untukmu yang belakangan ku ketahui banyak disukai oleh teman kampus ku dan bahkan seniorku di kampus. Tapi hatiku selalu menguatkan, karena baginya cinta ini sudah sangat sempurna.

"Bagaimana kamu akan tahu perasaannya yang sesungguhnya jika kamu berhenti sekarang. Jika hatimu yang meminta, kumohon jangan berhenti. Salatlah, doakan jika seandainya dia jauh agar hatinya didekatkan olehmu. Mintalah dengan baik-baik kepada-Nya," bisik Sarah sahabatku ketika kegundahan ini hendak meruntuhkan fondasi yang sedari dulu telah kokoh.

Mulai saat itu, ketika aku salat aku selalu menyelipkan namanya. Meminta agar dipersatukan denganmu, meminta jika aku jauh agar Allah menjaga pandanganmu, meminta agar hati yang mungkin tidak menyukaiku berbalik menyukaiku. Dan yang paling sering adalah meminta jika kamu baik untukku semoga Allah dekatkan namun jika tidak maka dijauhkan dariku. Aku mulai mencari tahu apa saja doa-doa yang terbaik agar Allah menjaga dirimu untukku, hingga aku menemukan sebuah doa yang menurutku sangat baik.

Allahumma Inni As Aluka, Bi Haibati Adhamatika, Wabi Sathwati Jalaalika An Taj’ala Mahabbatii Fii Qalbii … [kemudian sebutkan namanya], Wa Alqil Mahabbata Wal Mawad Data Fii Qalbihi Wa Aththifhu, Alayya Bi Fadhlika Yaa Kariim.

Doa di atas selalu aku amalkan ketika selesai salat fardu dan tahajjud, kadang ketika aku mengingatmu, ketika aku tiba-tiba saja berpapasan denganmu aku selalu membaca doa diatas. Entahlah, rasanya sangat tenang ketika doa itu selesai kulantunkan dalam hati. Semoga yang membaca tulisan ini bisa mengamalkannya juga.

Beberapa bulan kemudian, hingga entah seperti apa aku harus menceritakannya, tiba-tiba saja sebuah pesan masuk di HP-ku. Kucek profil nomor tersebut hingga mataku menemukanmu. Sungguh, aku loncat dari kasur waktu itu. Akhirnya, setelah berbulan-bulan mengagumimu, aku bisa berkomunikasi dan berkesempatan mengenalmu lebih dalam.

Namun, kesenangan ini ternyata singkat saja, karena aku harus berjuang kembali. Menunggu dengan sabar dirimu memulai semuanya, karena sangatlah tidak baik jika wanita yang memulainya. Tapi hati ini rasanya tak pernah tenang, sudah hampir dua bulan tak ada kepastian sama sekali, hingga Allah memberiku keberanian untuk mengatakan semuanya padamu. Mengungkapkan bagaimana awal mula aku menyukaimu, bagaimana aku mengharapkan agar bisa mengenalmu, namun di akhir pesanku kukatakan bahwa aku tak berharap banyak dan tidak memaksamu untuk membalas perasaanku ini.

Setelah itu terjadi, jujur aku benar-benar takut. Aku takut semuanya berubah, sikapmu kepadaku, keramahanmu padaku dan bahkan aku takut kamu menjauhiku.

Ingin sekali kutarik kembali ucapanku saat itu, pikirku mengatakan bahwa ini kesalahan yang sangat fatal, ini akan menjerumuskanku menuju kegagalan, ah sangat malu jika ingin kuceritakan selanjutnya. Sebaiknya tulisan ini kusudahi dan cukup sampai di sini saja, jika kekuatan sanggup menguatkan jari-jariku mengetik kembali maka tak mungkin aku membiarkannya sampai disini saja.

Salam untukmu yang sangat indah untuk kumiliki.Oiya, tulisan ini kubuat pada bulan Mei tahun 2018 lalu ketika aku masih menjadi pengagum rahasiamu. Dan hari ini 2 Juli 2019, dengan perasaan yang dulunya tanpa berharap banyak, di sini dan saat ini juga ternyata sudah hampir setahun aku telah resmi menjadi kekasihmu.

"Terima kasih 120 detik yang sangat membekas Rabu sore kala itu. 16 September 2018 akan selalu mengingatkanmu bahwa aku mencintaimu."

#GrowFearless with FIMELA


يسرالأثنين

Jumat, 06 Desember 2019



Is your life so bad that you disturb the lives of others?


😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅



يسرالأثنين

Rabu, 04 Desember 2019




Wanita yang paling mulia ialah wanita yang tidak pernah melihat laki² dan tidak pernah dilihat oleh laki².




يسرالأثنين
Karena Wanita Yang Menemani Dari Nol Adalah Yang Pantas Diperjuangkan





Bukan sesuatu yang mudah bagi seorang wanita untuk bisa percaya dan setia. butuh lebih dari sekedar keyakinan dan kesabaran, mendampingi seorang pria dari titik awal perjuangannya. Dan aku harap kau mengerti, mendampingimu pada saat-saat sulit sudah lebih dari cukup dari bukti kesetiaan.




Bisa saja aku memilih pria yang sudah mapan dan siap secara finansial untuk bisa mendampingi hidupku kelak. Bisa saja aku pergi dan memilih yang lain, saat kau ada dalam keterpurkan yang menghimpit. Tapi percayalah, aku bukan waita yang silau karena harta dan gelap karena jawabatan.
Aku mencintaimu karena aku memilih takdirku bersamamu, tidak peduli apa kata orang terhadapmu dan kita. Tidak peduli seberapa keras dunia menguji kekuatan cinta kita, aku akan selalu ada di sampingmu. Bersamamu adalah sebuah kebahagiaan yang sulit aku tukar dengan sebuah kesenangan dunia.

Nanti, kita ajarkan pada anak-anak kita. Kalau cinta yang hanya bermodalkan pesona dunia akan pudar pada waktunya. Hilang dan hancur dimakan usia dan rapuh terhadap waktu. Anak-anak kita akan melihat dan merasakan seberapa besar rasa cinta kita, yang tidak akan pudar oleh kesulitan-kelsulitan hidup.

Aku wanita pertama yang menyakini kau akan sukses suatu hari nanti. Aku akan terus memeluk mimpi-mimpimu di tengeh cemoohan orang-orang. Aku wanita yang akan berusaha bertahan, saat kariawan terakhirmu pergi meninggalkan. Aku adalah wanita yang akan berusaha menemanimu di tengah lelahmu. Aku percaya, kamu pasti bisa dengan usaha dan doa yang selalu kita panjatkan bersama.

Perjuangkan aku dengan segala daya dan upayamu, maka aku akan selalu setia berada di sisimu. Jaga hati ini baik-baik, dan ingatlah jika kau sudah sukses nanti. Aku lah wanita yang dengan setia menemanimu menuju kesuksesan, bukan mereka yang hanya bisa menantimu di puncak. Karena cintaku tulus bukan karena materi, tapi memang karena hati ini sudah memilihmu menjadi penjaga hati ini.

يسرالأثنين

Selasa, 03 Desember 2019








LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU PRODUKSI TERNAK PERAH


   KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telahmelimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Praktikum Ilmu Produksi Ternak Perah dapat disusun sedemikian rupa dan selesai tepat pada waktunya.Laporan ini berisi hasil praktikum yang sudah dilengkapi dengan berbagaireferensi, baik dari buku dan jurnal-jurnal ilmiah. Didalam laporan ini, ada empat acara praktikum yang terhimpun menjadi satu laporan yaitu: Acara-1 Manajemen KebersihanKandang; Acara-2 Manajemen Pemberian Pakan dan Air Minum; Acara-3 ManajemenPemerahan dan Acara-4 Manajemen Kesehatan Ternak Kambing.Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada:1. Ibu Ir. A. Rai Somaning Asih, Ph. D., yang telah banyak membimbing kami dalam praktikum sekaligus mengizinkan kami melaksanakan praktikum di lokasi peternakan kambing perah beliau.2.Semua dosen pengampu Mata Kuliah Ilmu Produksi Ternak Perah3.Semua pihak yang telah banyak membantu kami mulai dari pelaksanaan praktikumsampai proses penyusunan laporan yang mungkin terlalu banyak untuk kamimencantumkan namanya satu-persatu.Kami menyadari bahwa Laporan Praktikum Ilmu Produksi Ternak Perah inimasih sangat jauh dari kelengkapan dan kesempurnaan. Oleh karena itu, kamimengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi kelengkapan dankesempurnaan dari penulisan laporan ini.




                                                                                                       Mataram, 2 Desember 2019












DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Kegunaan Praktikum....................................................................... 1
1.3. Manfaat Praktikum......................................................................... 2
BAB II MATERI DAN METODE PRAKTIKUM......................................................... 3
3.1. Waktu Praktikum............................................................................. 3
3. 2. Materi Praktikum............................................................................ 3
3.3. Metode Praktikum........................................................................... 3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................ 4
3.1. Hasil Praktikum................................................................................ 4
3.2 Pembahasan Praktikum.................................................................... 13
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................ 16
4.1. Kesimpulan....................................................................................... 16
4.2. Saran......... ...................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 17











BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dalam usaha ternak perah khususnya kambing perah, kandang sangat pentingsekali untuk dimanajemen dengan baik untuk mendapatkan produksi susu yang optimal.Pada sistem pemeliharaan kambing perah secara intensif, selama 24 jam kambing berada didalam kandang dan semua kebutuhan dari ternak kambing harus dipenuhi olehmanusia. Fungsi utama dari kandang kambing adalah untuk memberikan perlindungandari lingkungan yang kurang menguntungkan (Asih, 2004). Selain itu, kandang juga berfungsi agar ternak kambing tetap aman dari pencurian dan gangguan lainnya.Kandang merupakan salah satu unsure dalam tata laksana yang harusmendapatkan perhatian yang cukup. Kandang yang baik akan memberikan dampakyang positif baik bagi ternak itu sendiri maupun bagi peternaknya.
 Produktivitaskambing perah dalam menghasilkan susu akan optimal karena mampunyai tempattinggal yang baik dan bersih.Sasaran utama praktikum yang dilakukan dalam manajemen perkandangan iniadalah melakukan sanitasi kandang (Kebersihan kandang). Kebersihan kandangmencakup kebersihan dalam kandang, lantai kandang, tempat pakan, tempat minum,semua peralatan kandang dan lingkungan sekitar kandang.Selain itu, tujuan utama dilakukannya sanitasi kandang karena kambing perahyang sedang laktasi membutuhkan tingkat kebersihan yang lebih baik agar susu yangdihasilkan mampunyai kualitas yang bagus.
 Terutama pada saat melakukan pemerahan,kandang dan peralatan harus dibersihkan terlebih dahulu, untuk mencegah terjadinyakontaminasi dari kotoran-kotoran yang berada disekitar kandang. Menurut Sunarko etal . (2009), air susu mudah sekali menyerap bau-bauan yang berasal dari kandang dan peralatan kandang, sehingga sebelum pemerahan harus dibersihkan terlebih dahulu.Dari uraian diatas, dapat diketahui pentingnya menjaga kebersihan kandangkambing perah untuk menghasilkan susu yang berkualitas. Oleh karena itu, perlu sekalidilakukan praktikum kebersihan (sanitasi) kandang untuk memberikan pemahaman praktis terkait dengan prinsip dan teknis sanitasi kandang di lapangan.
1.2.Tujuan Praktikum
Tujuan dilaksanakannya praktikum sanitasi kandang kambing perah adalahuntuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang bagaimana prinsip danteknis melakukan sanitasi kandang serta dapat mengaplikasikan ilmu ilmu yang terkaitdengan manajemen kebersihan kandang kambing perah dilapangan.


1.3.Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat dirasakan oleh mahasiswa setelah dilakukannya praktikumini adalah memberikan gambaran yang nyata terkait dengan kondisi kandang serta bagaimana menjaga kebersihan kandang untuk mendapatkan produksi yang optimal.Selanjutnya diharapkan ilmu yang diperoleh dari praktikum ini nantinya dapatditerapkan oleh mahasiswa di masyarakat setelah serjana.

























BAB II
MATERI DAN METODE PRAKTIKUM

2.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakanpada hari Sabtu, 23 November 2019 di DiPeternakan gopala, Gunung Pengsong, Kec. Labuapi. Kab. Lombok Barat.
2.2 Materi Praktikum
Adapun peralatan dan objek untuk praktikum kebersihan kandang kambing perah, antara lain:
1.Sapu lidi
2.Sekop
3.Karung
4.Ember
5.Arco
6.Penggaruk besi (untuk mengumpulkan kotoran yang berada dilantai
 kandang)
7.Kamera (Untuk mengambil dokumentasi praktikum)
8.Kandang kambing perah yang belum dibersihkan
9. Air
2.3 Metode Praktikum
Berikut metode pelaksanaan praktikum kebersihan kandang, antara lain:
1.Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk membersihkan kandang
2.Membersihkan tempat minum ternak, dan mengukur volume air sisa untuk
mengetahui berapa konsumsi air minum kambing perah selama sehari.
3.Membersihkan tempat pakan dari sisa-sisa pakan, kemudian dimasukan
 kedalam plastik untuk dikumpulkan dan dihitung beratnya.
4.Menyapu sisa pakan yang jatuh dilantai kandang dengan sapu lidi
5.Kotoran ternak dibersihkan dengan cara mengumpulkannya di parit
pembuangankotoran, kemudian kotoran tersebut disiram dengan air.


BAB lll
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Praktikum











3.2. Pembahasan Praktikum
 Pada praktikum ini, model kandang kambing perah adalah kandang tipe panggung yang jumlahnya 8 buah kandang. 1 kandang terdiri dari 2 bagian, masing-masing bagian diisi oleh 1 ekor induk dan 1 ekor cempe. Kelebiha dari kandang tipe panggung ini adalah kotoran dan air kencing kambing jatuh ke tempat penampunganyang berada di kolong kandang, sehingga kebersihan kandang terjamin; lantai kandangtidak becek dan kering sehingga kelembaban tinggi didalam kandang dapat dihindariuntuk mencegah tumbuhnya parasit penyebab penyakit. Dalam pemeliharaan kambing perah, kebersihan kandang sangat perludiperhatikan, karena kebersihan kandang mampunyai kaitan yang erat sekali dengankualitas susu yang dihasilkan. Apabila kondisi kandang dan peralatan tidak bersih, makanantinya dikhawatirkan dapat memberikan kontaminasi terhadap susu yang dihasilkansehingga susu tersebut mampunyai kualitas yang kurang bagus dan lebih mudah rusak.Produksi susu kambing perah juga erat kaitannya dengan kebersihan kandang, kondisikandang yang bersih akan memberikan keadaan yang nyaman bagi kambing danmemberikan dampak positif terhadap produksi susu yang optimal. Menurut Sunarko etal. (2009), air susu juga mudah sekali menyerap bau-bauan yang berasal dari kandangdan peralatan kandang, sehingga sebelum pemerahan harus dibersihkan terlebih dahulu.Sanitasi kandang merupakan usaha dalam rangka membebaskan ataumembersihkan kandang dari bibit-bibit penyakit maupun parasit lainnya denganmenggunakan desinfektan pada dosis yang dianjurkan (Miza, 2013). Kebersihankandang dan peralatan merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan ternak.Menurut Nanik (2013), kandang harus dibersihkan setiap hari secara teratur terutamalantai kandang, tempat pakan dan minum, peralatan kandang dan lingkungan sekitarkandang.Kotoran ternak yang tidak dibersihkan dikhawatirkan sebagai media tempat berkembangbiaknya mikroorganisme atau parasit yang dapat menyebabkan penyakit bagi ternak kambing perah yang dipelihara.
Dalam kegiatan sanitasi kandang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1.Membersihkan tempat minum
Ember yang digunakan sebagai tempat minum ternak kambing jika dibiarkanterlalu lama akan berwarna hijau karena tumbuhnya lumut-lumutan, oleh karena ituember tempat air minum hendaknya dibersihkan kemudian air minum diganti dengan airyang baru.
2.Membersihkan tempat pakan
Tempat pakan kambing harus dibersihkan dari sisa-sisa rumput diharisebelumnya yang tidak dikonsumsi oleh kambing. Selain itu, biasanya cempe kambingyang masih kecil biasanya naik ke tempat pakan dan mengeluarkan kotoran di tempat pakan, karena itulah tempat pakan harus rutin dibersihkan. Setelah dibersihkan, barulahdiganti pakan yang lama dengan pakan yang baru. Rumput sisa yang tidak terkonsumsi oleh kambing dikumpulkan dan ditimbang untuk mengetahui jumlah konsumsi rumput pada masing-masing kambing.



3.Membersihkan lantai kandang
Kondisi lantai kandang yang becek dan lembab sangat menguntungkan bagitumbuhnya mikroba atau parasit penyebab penyakit, hal ini tentunya harus dicegahdengan membersihkan lantai kandang secara rutin. Dikutip dari Asih (2004) dalamBuku yang berjudul Manajemen Ternak Perah, bahwa kondisi lantai kandang kambingsangat penting untuk diperhatikan, lantai kandang sebaiknya selalu dalam keadaankering dan hangat, karena kambing sangat rentan dengan parasit.Lantai kandang dibersihkan menggunakan penggaruk besi dengan cara menarikkotoran-kotoran yang terdapat dilantai kandang dan dikumpulkan diparit kandang.Kotoran ternak kambing diangkut menggunakan arco untuk dibawa ke tempat penampung kotoran. Sisa-sisa kotoran ternak kambing yang belum bersih dialiri denganair sambil disapu dengan sapu lidi agar kotoran tersebut terbawa ke lubang tempat penampungan kotoran. Kotoran yang sudah dikumpulkan nantinya dapat dijual untukmemberikan keuntungan yang lebih banyak dari pemeliharaan kambing perah.Setelah semua bagian kandang dan peralatan dibersihkan, maka ternak kambing perah akan merasa nyaman sehingga diharapkan dapat memproduksi susu denganoptimal dan susu yang dihasilkan bersih, higienis, aman dan berkualitas bagus.

















BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa:
1.Kebersihan kandang dan peralatan kandang sangat perlu diperhatikan, karena dapatmemberikan pengaruh tidak langsung terhadap produksi susu kambing perah.
2.Kebersihan kandang akan memberikan kondisi yang nyaman bagi ternak kambingsehingga dapat berproduksi yang optimal dengan kualitas susu yang bagus.
4.2 Saran
1.Bagi mahasiswa
Untuk praktikum Ilmu Produksi Ternak  Perah selanjutnya diharapkan kepadamahasiswamahasiswa untuk lebih disiplin dan serius dalam mengikuti praktikum,sehingga dapat memperoleh wawasan terkait dengan teknik melakukan sanitasi kandangternak perah.
2.Bagi peternak
Peternak haruslah menjaga kebersihan kandang dan peralatan, karena hal ini berkaitan dengan kesehatan ternak dan hasil produksisusunya













DAFTAR PUSTAKA

Asih, R. S. 2004.Manajemen Ternak Perah. Universitas Mataram Press. Mataram
Sunarko, C., B. Sutrasno, T. H. Siwi, A. Kumalajati, H. Supriadi, A. Marsudi danBudiningsih. 2009. Petunjuk Pemeliharaan Bibit Sapi Perah. BBPTU SapiPerahBaturraden.Baturraden.
Miza,2013.Kesehatan Ternak .Http://mhyza.blogspot.sg/2013/10/kesehatan-ternak.thml?m=1. [Diakses 2 Desember 2019]
Nanik, 2013. Manajemen Kesehatan Ternak.Http://naniksaimina.blogspot.com/2013/12/makalah-manajemen-kesehatan-ternak-perah.html [Diakses 2 Desember 2019]
Hanazara.يسرالأثنين



























MAKALAH
TOLERANSI dalam beragama
Dosen Pengampu: Husaen Sudrajat, M. PD

Nama: ISNAINI PGSD
NIM:1902060053


S-1 PGSD
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA NTB
2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Toleransi ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas [dosen/guru] pada pendidikan agama. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang toleransi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen selaku dosen bidang studi pendidikan agama islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.



Jembatan Gantung,03 Desember 2019


Isnaini

Penulis


















DAFTAR ISI


Halaman judul
Kata Pengantar........................................................................................... ii
Daftar isi...................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan
Latar belakang................................................................... 1
Rumusan Masalah............................................................ 1
Tujuan................................................................................ 2
BAB II Pembahasan
Pengertian Toleransi.......................................................... 3
Toleransi dalam pandangan islam...................................... 4
Kerukunan umat beragama diIndonesia............................ 6
Manfaat toleransi dalam pandangan islam........................ 6
Karakteristik toleransi......................................................... 7
Hal yang dapat membantu sikap toleransi.......................... 8
Contoh sikap toleransi Nabi Muhammad SAW................... 10
BAB III Penutup
Kesimpulan........................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12












BAB I
PENDAHULUAN
 I.  LATAR BELAKANG
Dalam sejarah kehidupan umat Islam, sikap toleransi telah diletakkan sejak saat-saat awal Nabi Muhammad s.a.w. membangun negara Madinah. Sesaat setelah Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke kota Madinah, Nabi segera melihat kenyataan akan adanya pluralitas yang terdapat di kota Madinah. Plralitasyang dihadapi Nabi Muhammad s.a.w. antara lain tidak hanya karena perbedaan etnis semata, tetapi juga perbedaan yang disebabkan agama. Madinah tidak  bersifat homogen dengan agama, disamping penduduk yang beragama Islam, terdapat pula penduduk yang beragama Yahudi dan Nasrani bahkan juga kau Musyrikin. Melihat pluralitas keagamaan ini Nabi Muhammad s.a.w. berinisiatif membangun kebersamaan dengan yang berbeda agama. Inisiatif itu kemudian melahirkan apa yang dikenal dengan Piagam Madinah. Dalam pandangan Nurcholish Majid (1992: 195) Piagam Madinah merupaka dokumen politik resmi pertama yang meletakkan prinsip kebebasan beragama. Bahkan sesungguhnya Nabi juga membuat perjanjian tersendiri yang menjamin kebebasan dan keamanan umat Yahudi dan Kristen di mana saja, sepanjang masa (Ajat Sudrajat dkk, 2008: 142-143).
Walaupun Islam telah memiliki konsep pluralisme dan kesamaan agama, hal itu tidak berarti para muballigh atau pendeta dan sebagainya berhenti untuk mendakwahkan agamanya masing-masing. Perbedaan umat manusia, baik dari sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat-istiadat, budaya, bahasa serta agama dan sebagainya, merupakan fitrah dan sunnatullah yang sudah menjadi ketetapan Allah s.w.t. Landasan dasar pemikiran ini adalah firman Allah s.w.t., “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal“ (QS. Al-Hujurat 13). Segenap manusia tidak akan bisa menolak sunnatullah ini. Dengan demikian, bagi manusia, sudah selayaknya untuk mengikuti petunjuk Allah s.w.t. dalam menghadapi perbedaan-perbedaan itu.


II.    RUMUSAN MASALAH
1. Apa arti toleransi ?
2. Bagamana toleransi antar umat Islam dan toleransi umat Islam dengan non Muslim?
3. Apa saja toleransi di dalam Islam?


III.    TUJUAN
Mengetahui arti toleransi.Mengetahui toleransi antar umat Islam dan toleransi umat Islam dengan non Muslim Mengetahui apa saja toleransi di dalam Islam Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru PAI



















BAB II
PEMBAHASAN

I.       Pengertian Toleransi
Secara doktrinal, toleransi sepenuhnya diharuskan oleh Islam. Islam secara definisi adalah “damai”, “selamat” dan “menyerahkan diri”. Definisi Islam yang demikian sering dirumuskan dengan istilah “Islam agama rahmatal lil’alamin” (agama yang mengayomi seluruh alam). Ini berarti bahwa Islam bukan untuk menghapus semua agama yang sudah ada. Islam menawarkan dialog dan toleransi dalam bentuk saling menghormati. Islam menyadari bahwa keragaman umat manusia dalam agama dan keyakinan adalah kehendak Allah, karena itu tak mungkin disamakan. Ajat Sudrajat dkk (2008: 141-142) menerangkan kata Toleransi berasal dari bahasa latin tolelare yang berarti bertahan atau memikul. Dengan saling memikul walaupun pekerjaan itu tidak disukai, atau memberi tempat pada orang lain walau kedua belah pihak tidak sependapat. Dengan demikian, toleransi menunjuk pada adanya suatu kerelaan untuk menerima kenyataan adanya orang lain yang berbeda.
Pandangan kata toleransi  dalam bahasa Arab adalah kata tasamuh yang berarti membiarkan sesuatu untuk dapat saling mengizinkan dan saling memudahkan. Menurut Webster’s New American Dictionary arti toleransi adalah liberty to ward the opinions of others, patients with others (memberi kebebasan atau membiarkan) pendapat orang lain, dan berlaku sabar menghadapi orang lain.  Tasamuh dalam bahasa Arab berarti membiarkan sesuatu untuk dapat saling mengijinkan dan saling memudahkan.
Dari beberapa pendapat diatas, toleransi dapat diartikan sebagai sikap meneggang, membiarkan, membolehkan, baik berupa pendirian, kepercayaan, dan kelakuan yang dimiliki seseorang atas yang lainnya. Dengan kata lain, toleransi adalah sikap lapang dada terhadap prinsip orang lain. Toleransi tidak berarti seseorang harus mengorbankan kepercayaan atau prinsip yang dianutnya. Dalam toleransi sebaliknya tercermin sikap yang kauat atau istiqomah untuk memegangi keyakinan atau pendapat sendiri.

II.      Toleransi Dalam Pandangan Islam
Dalam surat Al Baqarah ayat 256:
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Surat Al Baqarah diatas menurut Ajat Sudrajat dkk (2008: 142-148) yang dikutip dari tulisan Qurais Sihab (1994: 368) adalah berkaitan dengan kebebasan memilih agama Islam atau selainnya. Seseorang yang dengan suka rela dan penuh kesadaran memilih satu agama, maka yang bersangkutan telah berkewajiban untuk melaksanakan ajaran tersebut secara sempurna.
Dalam hubungannya dengan orang-orang yang tidak seagama, Islam mengajarkan agar umat islam bertindak baik dan bertindak adil. Selama tidak bertindak aniaya terhadap umat Islam, maka tidak ada alasan utuk memusuhi apalagi memerangi mereka. Al Qur’an juga mengajarkan agar umat Islam megutamakan terciptanya suatu perdamaian hingga timbul rasa kasih sayang diantara umat islam dengan umat beragama lainnya. Adanya kerjasama yang baik antar umat Islam dan umat beragama lainnya tidaklah menjadi halangan dalam Islam. Kerjasama dalam bidang kehidupan masyarakat seperti penyelenggaraan pendidikan, pemberantasan penyakit sosial, pembangunan ekonomi untuk mengatasi kemiskinan adalah sebagian kecil bentuk kerjasama yang dapat dilakukan. Keadaan demikian digambarkan dalam Al Qur’an surat At Taubat ayat 6.
Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui. Toleransi harus dibedakan dari kompromisme, yaitu menerima apa saja yang dikatakan orang lain asal bisa menciptakan kedamaian dan kerukunan, atau saling member dan menerima demi terwujudnya kebersamaan. Kompromisme tidak dapat diterapkan dalam kehidupan beragama. Kompromisme dalam beragama akan melahirkan corak keagamaan yang sinkretik. Betapapun baiknya ajaran Islam tentang bagaimana seharusnya umat Islam bersikap terhadap kaum agama lain, tetapi dalam hal menyangkut pelaksanaan ibadah tidak dapat terjadi kompromi didalamnya. Seperti dalam sural Al Kafiruun menegaskan bahwa kompromi agama tidak mungkin dilakukan oleh umat Islam. Biarlah dalam hal ibadah masing-masing melaksanakan sesuai dengan keyakinannya.
Al Kafiruun ayat 6:
…Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku. ( Q.S Al – Kafiruun : 6 )
Dan pada QS. Yunus : 40-41
“Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (al-Qur’ān), dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah, Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Yūnus/10: 40-41)

Q.S. Yūnus/10: 40 Allah Swt. menjelaskan bahwa setelah Nabi Muhammad saw. berdakwah, ada orang yang beriman kepada al-Qur’ān dan mengikutinya serta memperoleh manfaat dari risalah yang disampaikan, tapi ada juga yang tidak beriman dan mereka mati dalam kekafiran.
Pada Q.S. Yūnus/10: 41 Allah Swt. memberikan penegasan kepada rasul-Nya, bahwa jika mereka mendustakanmu, katakanlah bahwa bagiku pekerjaanku, dan bagi kalian pekerjaan kalian, kalian berlepas diri dari apa yang aku kerjakan dan aku berlepas diri terhadap apa yang kalian kerjakan. Allah Swt. Mahaadil dan tidak pernah ẓalim, bahkan Dia memberi kepada setiap manusia sesuai dengan apa yang diterimanya.
Dari penjelasan ayat tersebut dapat disimpulkan hal-hal berikut.
a. Umat manusia yang hidup setelah diutusnya Nabi Muhammad saw.
Terbagi menjadi 2 golongan, ada umat yang beriman terhadap kebenaran kerasulan dan kitab suci yang disampaikannya dan ada pula golongan orang yang mendustakan kerasulan Nabi Muhammad saw. dan tidak beriman kepada al-Qur’ān.
b. Allah Swt. Maha Mengetahui sikap dan perilaku orang-orang beriman yang selama hidup di dunia senantiasa bertaqwa kepada-Nya, begitu juga orang kafir yang tidak beriman kepada-Nya.
c. Orang beriman harus tegas dan berpendirian teguh atas keyakinannya. Ia tegar meskipun hidup di tengah-tengah orang yang berbeda keyakinan dengan dirinya.

Ayat di atas juga menjelaskan perlunya menghargai perbedaan dan toleransi. Cara menghargai perbedaan dan toleransi antara lain tidak mengganggu aktivitas keagamaan orang lain.
 Rasulullah saw. bersabda:
Artinya: Dari Ibn Umar ra. Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, “Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah yang paling baik di antara mereka terhadap sesama saudaranya. Dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah yang paling baik di antara mereka terhadap tetangganya.” (HR. Attirmizy)

III.     Kerukunan Umat Beragama di Indonesia
Toleransi antar umat beragama di Indonesia populer dengan istilah kerukunan hidup antar umat beragama. Istilah tersebut merupakan istilah resmi yang dipakai pemerintah. Kerukunan hidup antar umat beragama merupakan salah satu tujuan pembangunan dibidang keagamaan di Indonesia. Hal ini didasari karena semakin meruncingnya hubungan antar umat beragama yang diantaranya bersumber dari berbagai aspek berikut ini:
1. Sifat dari masing-masing agama yang mengandung tugas dakwah atau misi
2. Kurangnya pengetahuan para pemeluk agama akan agamanya sendiri dan agama pihak lain
3. Para pemeluk agama tidak mampu menahan diri, sehingga kurang menghormati bahkan memandang rendah terhadap agama lain
4. Kaburnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan agama dan toleransi dalam keidupan masyarakat
5. Kecurigaan masing-masing akan kejujuran pihak lain, baik intern umat beragama antar umat beragama, maupun antara umat beragaa dengan pemerintah
6. Kurangya saling pengertian dalam menghadapi masalah perbedaan pendapat (Depag, 1980: 38)
Untuk mengatasi hubungan yang tidak harmonis antar umat beragama ini dan untuk mencari jalan keluar bagi pemecahan masalahnya maka dilakukan dialog agama. Dialog aama diselenggarakan sebagai usaha untuk mempertemukan tokoh-tokoh agama dalam rangka pembinaan kerukunan umat beragama.
IV.     Manfaat Toleransi Hidup Beragama Dalam Pandangan Islam
1. Menghindari Terjadinya Perpecahan
Bersikap toleran merupakan solusi agar tidak terjadi perpecahan dalam mengamalkan agama. Sikap bertoleransi harus menjadi suatu kesadaran pribadi yang selalu dibiasakan dalam wujud interaksi sosial. Toleransi dalam kehidupan beragama menjadi sangat mutlak adanya dengan eksisnya berbagai agama samawi maupun agama ardli dalam kehidupan umat manusia ini.
Dan Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
”Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Al-Imran:103)
2. Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima Perbedaan
Salah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah menjalin dan memperkokoh tali silaturahmi antarumat beragama dan menjaga hubungan yang baik dengan manusia lainnya. Pada umumnya, manusia tidak dapat menerima perbedaan antara sesamanya, perbedaan dijadikan alasan untuk bertentangan satu sama lainnya. Perbedaan agama merupakan salah satu faktor penyebab utama adanya konflik antar sesama manusia.
Merajut hubungan damai antar penganut agama hanya bisa dimungkinkan jika masing-masing pihak menghargai pihak lain. Mengembangkan sikap toleransi beragama, bahwa setiap penganut agama boleh menjalankan ajaran dan ritual agamanya dengan bebas dan tanpa tekanan. Oleh karena itu, hendaknya toleransi beragama kita jadikan kekuatan untuk memperkokoh silaturahmi dan menerima adanya perbedaan. Dengan ini, akan terwujud perdamaian, ketentraman, dan kesejahteraan.

V.     Karakteristik Toleransi
Toleransi menurut Syekh Salim bin Hilali memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Kerelaan hati karena kemuliaan dan kedermawanan
2. Kelapangan dada karena kebersihan dan ketaqwaan
3. Kelemah lembutan karena kemudahan
4. Muka yang ceria karena kegembiraan
5. Rendah diri dihadapan kaum muslimin bukan karena kehinaan
6. Mudah dalam berhubungan sosial (mu’amalah) tanpa penipuan dan kelalaian
7. Menggampangkan dalam berda’wah ke jalan Allah tanpa basa basi
8. Terikat dan tunduk kepada agama Allah Subhanahu wa Ta’ala tanpa ada rasa keberatan.
Selanjutnya, menurut Salin al-Hilali karakteristik itu merupakan [a] Inti Islam, [b] Seutama iman, dan [c] Puncak tertinggi budi pekerti (akhlaq). Dalam konteks ini Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda. Artinya: “Sebaik-baik orang adalah yang memiliki hati yang mahmum dan lisan yang jujur, ditanyakan: Apa hati yang mahmum itu? Jawabnya : ‘Adalah hati yang bertaqwa, bersih tidak ada dosa, tidak ada sikap melampui batas dan tidak ada rasa dengki’. Ditanyakan: Siapa lagi (yang lebih baik) setelah itu?. Jawabnya : ‘Orang-orang yang membenci dunia dan cinta akhirat’. Ditanyakan : Siapa lagi setelah itu? Jawabnya : ‘Seorang mukmin yang berbudi pekerti luhur.”


VI.    Hal Yang Dapat Membantu Sikap Toleransi
a. Menahan Angkara murka
 Toleransi itu adalah kerelaan hati dan kelapangan dada bukan karena menahan, kesempitan dan terpaksa sabar melainkan toleransi adalah bukti kebaikan hati, lahir, dan batin. Hanya saja toleransi tidak dapat dicapai kecuali melalui jembatan menahan angkara murka dan berupaya sabar, bila seorang hamba dapat dengan mantap melewatinya, maka dia akan memasuki pintu-pintu toleransi dengan pertolongan dan taufik dari Allah.
Allah ta’ala berfirman memuji kaum mukminin,
“ (Yaitu) Orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarah dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang berbuat kebajikan” ( Ali Imran: 134 )
Rasulullah SAW bersabda,
“Artinya: Barangsiapa yang dapat menahan angkara murkanya padahal dia mampu melampiaskannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan khalayak guna disuruh memilih bidadari mana yang dia kehendaki untuk Allah nikahkan dengannya”[Shahih Al-Jami 6394 dan 6398]
b. Memaafkan dan Berlapang Dada
Para cendekiawan telah mengetahui dengan eksperimen dan realita yang ada, bahwa seorang hamba bila dia melampiaskan kemarahan dirinya, maka dia akan hina dan tergelincir, sementara pada sikap memaafkan dan berlapang dada terdapat kelezatan, ketenangan, kemuliaan jiwa dan keagungan serta ketinggiannya yang tisak terdapat sedikitpun pada sikap pembalasan dan pelampiasan angkara murka.
Rasulullah s.a.w. bersabda,
“Artinya: Tidaklah shadaqah itu mengurangi harta benda, tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba dengan sikap pemaafnya kecuali kemuliaan dan tidaklah seorang bertawadlu karena Allah melainkan Allah mengangkat (derajat) nya” [Hadist Riwayat Muslim 2588 dan lainnya]

c. Mengharapkan Apa yang Ada di Sisi Allah dan Berbaik Sangka Kepada Allah
Pengharapan adalah masalah yang urgen bagi muslim yang menempuh perjalanan (menuju Allah) karena dia berkisar antara dosa yang diharapkan pengampunannya, aib yang diharapkan perbaikannya, amal sholeh yang diharapkan diterima, istiqamah yang diharapkan eksistensinya dan taqarrub kepada Allah serta kedudukan disisi-Nya yang diharapkan tercapai. Barangsiapa yang mengharapkan apa yang ada di sisi-Nya maka dia akan memaafkan orang lain, sebab Allah s.w.t. tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebajikan.
Rasulullah s.a.w. bersabda,
“Artinya: Ada seorang lelaki yang tidak berbuat kebajikan sama sekali, dulunya ia biasa menghutangi orang lain, dia menyuruh utusannya: “Ambillah yang mudah dan tinggalkan yang kesulitan, maafkan semoga Allah memaafkan kita!” Tatkala dia meninggal, Allah bertanya: “Apakah engkau pernah beramal kebaikan sedikitpun?” Jawabnya: “Tidak ! Hanya saja saya memiliki seorang budak dan saya biasa menghutangi orang, bila saya mengutusnya untuk menagih hutang saya perintah ia: “Ambillah apa yang lapang biarkan yang kesulitan dan maafkan semoga Allah memaafkan kita” Allah berfirman: “ Sungguh Aku telah memaafkanmu”( Shahih Al-Jami 2074 )

VII.    Contoh Sikap Toleransi Nabi Muhammad SAW
a. Toleransi Beliau Bila Memutuskan
Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya ada seorang lelaki yang menagih Rasulullah s.a.w. sembari bersikap kasar kepada beliau, maka para sahabat pun hendak menghardiknya, beliau bersabda: “Biarkanlah dia, karena setiap orang mempunyai hak untuk berbicara, belikan untuknya seekor unta lalu berikan kepadanya” Para sahabat berkata: “Kami tidak mendapatkan kecuali yang bagus jenisnya!” Beliau bersabda: “Belikanlah dan berikan kepadanya karena sebaik-baik kalian adalah yang terbaik keputusannya!” [HR. Bukhari 2/482 dan Muslim 11/38]
b. Toleransi Beliau dalam Jual-Beli
Dari Jabir bin Abdullah ra, bahwasanya Nabi s.a.w pernah membeli onta dari dirinya, beliau menimbang untuknya dan diberatkan (dilebihkan). [HR. Bukhari4/269 dan Muslim 3/1223]
Dari Abu Sofwan Suwaid bin Qais ra dia berkata: “Saya dan Makramah Al-Abdi memasok (mendatangkan) pakaian/makanan dari Hajar, lalu Nabi s.a.w. mendatangi kami dan beliau membeli sirwal (celana), sedang aku memiliki tukang timbang yang digaji, maka Nabi s.a.w. memerintahkan tukang timbang tadi. “Artinya: Timbanglah dan lebihkan !” [HR. Abu Dawud 3336, At-Timidzi 1305, Ibnu Majjah 2200 dan lainnya, dishahihkan oleh Syaikh kami (Al-Albani) dalam Shahih Al-Jami 3568]

















BAB III
PENUTUP

I. KESIMPULAN
Toleransi umat beragama dalam Islam sangat penting. Bahkan, tolesansi telah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Toleansi tidak berarti seseorang harus mengorbankan kepecayaan atau prinsip yang dianut, tetapi berlapang dada terhadap kepercayaan atau prinsip orang lain. Dengan toleransi perbedaan umat manusia, baik dari sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat-istiadat, budaya, bahasa serta agama dan sebagainya tidak akan menimbulkan konflik, sehingga tercapai kehidupan yang aman, tentram, dan sejahtera.


















DAFTAR PUSTAKA

Jembatan Gantung, Isnaini,2019
https://isnainayh220218.blogspot.com/2019/12/makalah-toleransi.htlm